River and Ecology Club (REC)
River and Ecology Club (REC) merupakan komunitas mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan terutama di wilayah sungai serta ekologi di sekitarnya. Tujuan utama REC adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mempromosikan tindakan-tindakan yang mendukung ekologi sungai yang sehat.
Maket Taman Legawong
Taman Legawong merupakan tempat destinasi wisata budaya yang berada di Kampung Gambiran, Pandeyan, Yogyakarta. Sebelum adanya taman ini, dulunya adalah bantaran Sungai Gajah Wong. Taman Legawong alias Ledok Gajah Wong menambahkan keasrian Kota Jogja saat ini. Ide dasar dalam melakukan penataan di sekitar pinggiran sungai berawal dari keprihatinan kondisi sungai di Kota Jogja yang kian memburuk kualitasnya. Sungai Gajah Wong rutin dilakukan penelitian oleh BLH Kota Jogja dan hasilnya Sungai Gajah Wong termasuk sungai yang paling tercemar dengan kandungan bakteri e-coli berlipat-lipat dari standar.
Dengan kesadaran masyarakat setempat tentang pentingnya sungai sebagai sumber kehidupan. Masyarakat mulai melakukan penataan ulang dan mengajukan permohonan kepada pemerintah. Fasilitas yang sudah terbangun antara lain, sebuah pendopo yang bisa dimanfaatkan untuk pertemuan, sejumlah gazebo baik di sisi timur dan barat sungai. Kemudian jalan yang menghubungkan antar bantaran sungai, serta berbagai fasilitas lainnya. Luas Kawasan Taman Leagwong adalah 1.700 m².
Saat ini Taman Legawong diarahkan untuk kegiatan taman kuliner melalui pemberdayaan warga. Sehingga warga setempat dapat berinteraksi dengan sungai dan menjaganya. Upaya dalam mengedukasi masyarakat juga terus dilakukan agar masyarakat selalu menjaga lingkungan sungai. Edukasi yang dilakukan mulai dari membuat festival dan pertemuan sosialisasi. Dengan cara itu hasilnya sudah kelihatan bahwa lingkungan Sungai Gajah Wong sekarang lebih baik dan bagus.
Green Paving Block
Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan Kota Pariwisata mengalami penurunan kapasitas dalam mengelola sampah plastik. Sampah residu seperti sachet bungkus minuman, sachet makanan ringan, dan sachet shampo kurang laku di bank sampah. Sampah-sampah sachet itu juga biasa disebut multilayer plastic (MLP). Dari grafik sampah residu per jenis, plastik menempati urutan kedua terbanyak. Salah satu upaya kami dalam mengelola sampah plastik residu tersebut yaitu dengan menjadikannya menjadi substitusi campuran paving block. Sampah plastik yang kami gunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari kantin Departemen Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, UGM.